Rabu, 01 April 2015

Pengertian Extrusi



Pengertian EXTRUSI ( Ekstrussion)
 
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali.
1.Keuntungan ekstrusi
       dapat menghasilkan bentuk melintang yang bervariasi, tetapi harus seragam,
       struktur butir dan sifat kekuatannya bertambah dalam pengerjaan dingin dan hangat, khusus untuk pengerjaan dingin, dapat dihasilkan toleransi yang ketat (presisi), pada beberapa jenis ekstrusi, sisa material yang terbuang kecil atau tidak ada sama sekali.

2.Kelemahan Extrusion
Permukaan retak
Bila permukaan ekstrusi pecah, hal ini sering disebabkan oleh gesekan suhu ekstrusi, atau kecepatan terlalu tinggi. Hal ini juga bisa terjadi pada suhu yang lebih rendah jika produk yang diekstrusi hanya sementara.

Bagian internal yang pecah
 Bila titik ekstrusi menghasilkan keretakkan atau void. Retak ini yang dikaitkan dengan keadaan tegangan tarik hidrostatik di tengah zona deformasi die. (Situasi yang sama dengan necked region dalam spesimen tegangan tarik).

Piping (cacat )
yang terjadi pada proses ekstrusi langsung, dimana pada ujung akhir billet terdapat lubang.



Proses Ekstrusi
Logam
Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.

Pada Plastik
Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw

Jenis ekstrusi:
1. Ekstrusi Panas
Hot ekstrusi adalah suatu proses kerja panas , yang berarti hal itu dilakukan pada suhu rekristalisasi material tersebut, hal ini dilakukan untuk menjaga material dari pengerasan saat kerja dilakukan dan untuk membuatnya lebih mudah mendorong material. Kebanyakan ekstrusi panas dilakukan pada tekanan hidrolik horizontal yang berkisar dari 230 hingga 11.000 metrik ton (250 sampai 12.000 ton). Tekanan berkisar 3-70 MPa (4.400 hingga 100.000 psi), sehingga pelumasan diperlukan, dapat dihasilkan minyak atau grafit untuk ekstrusi suhu yang lebih rendah, atau serbuk kaca untuk ekstrusi suhu tinggi. Kerugian terbesar dari proses ini adalah biaya untuk mesin dan pemeliharaannya. 

Ekstrusi panas suhu untuk berbagai macam logam
Material Temperatur [° C (° F)]
Magnesium 350-450 (650-850)
Aluminium 350-500 (650-900)
Tembaga 600-1100 (1200-2000)
Baja 1200-1300 (2200-2400)
Titanium 700-1200 (1300-2100)
Nikel 1000-1200 (1900-2200)
Refractory paduan sampai dengan 2000 (4000)
Proses ekstrusi umumnya ekonomis, ketika memproduksi antara beberapa kilogram (kg) hingga beberapa ton, tergantung pada materi yang sedang diekstrusi. Ada titik crossover dimana roll forming menjadi lebih ekonomis. Misalnya, beberapa baja menjadi lebih ekonomis jika diproduksi lebih dari 20.000 kg (50.000 lb).

2. Ekstrusi Dingin
Ekstrusi dingin dilakukan pada suhu kamar. Keuntungannya jika dibandingkan dengan ekstrusi panas adalah kurangnya oksidasi, kekuatan yang lebih tinggi karena pengerjaan dilakukan pada suhu dingin , permukaan akhir yang dihasilkan baik, dan kecepatan ekstrusi cepat jika bahan dikenakan tekanan panas (hot shortness).
Bahan yang umumnya digunakan pada ekstrusi dingin meliputi: timbal, timah, aluminium, tembaga, zirkonium, titanium, molybdenum, berilium, vanadium, niobium, dan baja.
Contoh produk yang dihasilkan oleh proses ini adalah: alat pada proses pemadaman kebakaran, shock absorber silinder, dan piston otomotif.

3. Ekstrusi Hangat
Ekstrusi Hangat dilakukan di atas suhu kamar, tetapi di bawah suhu rekristalisasi dari bahan, rentang suhu 800-1800 ° F (424-975 ° C). Hal ini biasanya digunakan untuk mencapai keseimbangan kekuatan yang diperlukan, daktilitas dan sifat ekstrusi final.

  Peralatan


Mesin ekstrusi atau biasa disebut ekstruder merupakan alat yang cukup sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan. Bila kita dahulu mengenal alat ekstrusi sistem ulir yang disebut ekstruder berulir tunggal (Single Screw Extruder/SSE) maka akhir-akhir ini telah dikembangkan ekstruder dengan ulir ganda (Twin Screw Extruder/TSE) yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya.



 Bahan-Bahan Proses Ekstrusi

. Logam
• Aluminium adalah bahan yang paling umum diekstrusi. Aluminium bisa menjadi ekstrusi panas atau ekstrusi dingin . Jika ekstrusi panas, dipanaskan sampai 575-1100 °F (300 sampai 600 °C). Contoh produk termasuk profil untuk trek, frame, rel, mullions , dan heat sink .

• Tembaga (1100-1825 °F (6-100 °C)) pipa, kawat, batang kecil, batang, tabung, dan elektroda las. Seringkali lebih dari 100 ksi (690 MPa) diperlukan untuk menghilangkan tembaga.

• Timbal dan timah (maksimum 575 °F (300 °C)) pipa, kawat, tabung, dan selubung kabel. Molten timbal juga dapat digunakan pada billet di penekanan ekstrusi vertikal.

• Magnesium (575-1100 °F (300 sampai 600 °C)) suku cadang pesawat dan bagian industri nuklir. Magnesium adalah sebagai extrudable atau aluminium.

• Seng (400-650 °F (200 sampai 350 °C)) batang kecil, batang, tabung, komponen perangkat keras, fitting, dan handrails.

• Baja (1825-2375 °F (1000-1300 °C)) batang dan trek. Biasanya baja karbon polos diekstrusi, tapi paduan baja dan stainless steel juga bisa diekstrusi.

• Titanium (1100-1825 °F (6-100 °C)) komponen pesawat, termasuk trek kursi, cincin mesin, dan bagian struktural lainnya.



Plastik
Sectional melihat dari ekstruder plastik menunjukkan komponen
Plastik ekstrusi biasanya menggunakan chip plastik atau pelet, yang biasanya dikeringkan dalam gerbong sebelum menuju ke feed sekrup. Resin polimer dipanaskan sampai cair dengan kombinasi elemen pemanas dan pemanasan geser dari sekrup ekstrusi. sekrup kumpulan resin melalui die, membentuk resin ke dalam bentuk yang diinginkan. ekstrudat ini didinginkan dan dipadatkan kemudian ditarik melalui tangki die atau tangki air. Dalam beberapa kasus ekstrudat ditarik melalui die sangat panjang, dalam proses yang disebut pultrusion.

 Keramik
Keramik juga dapat dibentuk menjadi bentuk melalui ekstrusi. Terracotta ekstrusi digunakan untuk memproduksi pipa. bata modern Banyak juga diproduksi menggunakan proses ekstrusi bata. 









HASIL EXTRUSI
·         LOGAM

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQGN9V_t9rNCw3eVoghYkM-TNNULVJ1Rn6aiUiMfBa9u274jqM1vg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ef/Extruded_aluminium_section_x3.jpg



·         PLASTIK

Hasil gambar untuk gambar extrusi plastik

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT4XOmER0CTd3YEvRJCFkjmBfwri0eKj8op0D205T9YA_XaVE9iSA

wawasan nasional suatu negara dan Teori kekuasaan




WAWASAN NASIONAL SUATU NEGARA

Suatu bangsa yang telah mendirikan suatu negara, dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofis bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsep berupa wawasan nusantara untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata ”wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat atau memandang. Dengan penambahan akhiran –an, kata ini secara harfiah berarti ’cara pengelihatan atau tinjau atau cara pandang’.

Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaannya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, suatu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor utama:
·         Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.
·         Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya.
·         Lingkungan sekitarnya.


Dengan demikian, wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa yang telah me-negara tentang diri dan lingkungannya dalam ekisitensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional), regional, serta gelobal.

Konsep Dasar Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan Nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia.

·         Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia.

·         Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham Negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah bahwa menurut paham Barat, laut berperan sebagai “pemisah” pulau, sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut Negara Kepulauan.



·         Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan  dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.



TEORI KEKUASAAN

Teori yang mengatakan bahwa manusia membentuk negara dengan mengadakan perjanjian dengan masyarakat dengan tujuan mempertahankan hak-haknya adalah teori kekuasaan (kekuatan), teori ini juga berpokok pangkal pada manusia dalam keadaan bebas atau manusia inabstrakto. Tetapi keadaannya berbeda, sebab menurut teori ini manusia dalam keadaan alamiahpun sudah selalu hidup berkelompok, mengadakan hubungan walaupun belum ada lembaga perkawinan.
Disamping itu, menurut teori ini, kelompok yang terkecil daripada manusia dalam keadaan alamiah itu adalah keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan anak-anaknya. kalau dalam keluarga kecil itu si ibu merupakan kepala keluarga, maka dalam faktanya si ibu itu menguasai kelompok tersebut, dan apabila si ayah ada maka yang berkuasa adalah si ayah karena memiliki keunggulan dan kelebihan, terlebih menang dalam hal jasmani, maka dialah yang berkuasa.
Jadi kesimpulannya, menurut teori kekuatan yang berkuasa adalah yang paling kuat dan yang dimaksud dengan kekuatan disini adalah kuat secara jasmani atau fisik. kemudian apabila keluarga tersebut berkembang menjadi sebuah masyarakat dan negara, maka bekas-bekas kekuasaan asal tadi masih terbawa untuk tetap berkuasa di dalam masyarakat atau negara. Adapun perkembangan keluarga menjadi negara dapat melalui beberapa fase seperti peperangan, dimana yang kalah menggabungkan diri kepada yang menang, maka dapat dikatakan bahwa asal mula kekuasaan adalah karena adanya keunggulan kekuatan dari pada orang yang satu terhadap yang lainnya.
Atau bisa dikatakan yang berlaku adalah hukum rimba, siapa yang kuat maka dialah yang menang, dimana negara adalah merupakan alat dari golongan yang kuat untuk menindas golongan yang lemah. Dalam sejarah kita mencatat beberapa tokoh yang menganut teori ini seperti jenggis khan, napoleon, mussolini dan hitler, hanya saja keunggulan kekuatan disini bukan hanya terletak pada faktor fisik saja melainkan faktor-faktor lain juga seperti sistem persenjataan, sistem politik, kebudayaan dan ekonomi.

Teori Geopolitika
Konsep geopolitik merupakan ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannaya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Negara Indonesia memiliki kelemahan dan kekuatan yang dimiliki karena negara Indonesia memiliki kekuatannya yang terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahan yang ada terletak pada rupa (wujud) kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air (Modul Kewarganegaraan 2012, 114). Selain itu, Indonesia memiliki prinsip-prinsip dasar yang digunakan sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Dapat diketahui bahwa terdapat satu pedoman yang dipegang oleh bangsa Indonesia, yaitu wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara atau yang biasa dikenal dengan sebutan wawasan nusantara.
Bangsa Indonesia memiliki kepentingan nasional yang mendasar, yaitu adanya upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan nasional bangsa Indonesia sendiri (Modul Kewarganegaraan 2012, 114-115). Hal ini menjadi upaya yang dilakukan oleh bangsa dan Negara Indonesia Indonesia agar tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan. Sebenarnya yang menjadi tujuan utama dalam kepentingan nasional Indonesia adalah cara menjadikan bangsa dan wilayah Indonesia satu dan utuh. Alasan tersebut menjadi penentu utama karena merupakan turunan dari cita-cita nasional dan tujuan nasional, serta visi nasional. Selain itu, terdapat pandangan geopolitik bagi bangsa Indonesia, yaitu dengan dasaran yang berpegang teguh dengan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur. Hal tersebut telah tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Geopolitik yang diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik, yaitu mengenai kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, atau teritorial dalam arti luas, suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu negara .

Pokok - Pokok Teori Geopolitika
·         Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki          intelektualitas.

·         Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.

·         Negara merupakan suatu system politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik ( politik memerintah ).

·         Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan tekhnologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya : kedalam untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis dan keluar untuk mendapatkan batas – batas negara yang lebih baik. Sementara itu, kekuasaan imperium continental dapat mengontrol kekuatan maritime.